Femini.id – Sebagian besar pelaku Praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau human trafficking adalah anggota sindikat yang terstruktur, teroganisir, dan sistematis.

“Ditambah, perkembangan teknologi juga dikembangkan sebagai media untuk merekrut korban,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Bintang mengatakan bahwa menciptakan dunia yang bebas dari TPPO tidaklah mudah. Namun, menciptakan dunia yang bebas dari TPPO tentu saja dapat dilakukan dengan kontribusi dari berbagai macam pihak dan pemangku kepentingan.

“Mulai dari pemerintah, akademinis, profesional, media, serta seluruh masyarakat dalam upaya memberantas TPPO secara komprehensif, berkelanjutan, dan berkesinambungan,” ujarnya.

Pihaknya berharap kita semua dapat turut serta bergabung dalam menciptakan dunia yang aman dan setara bagi semua.

“Saya sangat percaya, bahwa dukungan multi pihak, salah satunya dari para pemimpin agama, organisasi keagamaan, akan sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan dunia yang aman bagi semua,” ungkapnya.