Login

Populer

Duhh! Bulan Ramadhan Malah Kepikiran Memek, Batal Puasa Gak Ya?

Femini.id – Kangen Memek! Begitu kalimat yang sekiranya pantas di ucapkan untuk mengambarkan kerinduan terhadap makanan khas daerah  Kabupaten Simeulu, Aceh.

Maklum, penulis sudah lama tidak menikmati kudapan tersebut. Memek memiliki rasa khas dan kaya akan manfaat bagi tubuh. Bahan dasar berupa, beras ketan, pisang, dicampur dengan santan kelapa, menambah citarasa pada makanan itu. 

Wisatawan sedang menikmati lezatnya memek Simeulue. Foto: Femini.id/Fatma

Sayangnya, masih ada pro dan kontra terhadap penamaan makanan ini. Karena, bahasa memek sering digunakan untuk menyebutkan (maaf) alat kelamin Wanita. Namun harus di garis bawahi oleh masyarakat luas, bahwa kata Memek di artikan dalam bahasa Simeulu yaitu “Mengunyah”. 

Karena kelezatan rasanya, memek pun akhirnya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, dalam sidang yang di gelar di Hotel Millenium, Jakarta 13-16 Agustus 2019. Mantap!

Nah, pengalaman penulis tepatnya, Rabu (25 Desember 2019) silam. Penulis berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Simeulu bersama rombongan Kementerian Agama Aceh dan Pewarta Kutaraja. 

Di sana, kami melihat langsung proses pembuatan memek. Lokasinya di Pantai Alaek Sektare, Jalan Tengku Diujung, Desa Lantik, Kecamatan Teupah Barat. Nur Azizah (40 tahun) warga asli Simeulue mempraktikkan langsung cara pembuatan memek tersebut.

Bahan pembuatan memek cukup sederhana. Anda hanya perlu menyiapkan beras ketan yang sudah di gonseng sebagai bahan utama pembuatan memek. Lalu, pisang gemong yang sudah matang, gula pasir, dan santan kelapa.

“Mulanya pisang gemong dihaluskan, bisa mengunakan tangan saja. Setelah itu campurkan santan, beras ketan gongseng, dan gula,” jelas Azizah.

Bahan yang sudah dicampur tadi, lalu diaduk rata. Tak perlu menunggu lama, memek siap dinikmati. Jika Anda penikmat makanan dingin, memek dapat dicampur dengan es batu.

Nah rasa memek seperti bubur kanji atau bubur. Manisnya pisang gepok dan campuran gula membuat legitnya makanan itu.

Salah satu warga Simeulu yang berada di lokasi mengaku sangat menikmati makanan khas di kota yang terkenal dengan budidaya lobster itu. Masyarakat Simeulue tak malu dengan makanan yang diberi nama memek. Karena memek dalam bahasa Simeulue berarti  “Mengunyah”.

“Walau pun tanda petik di luar negatif, tapi vokal kami tetap memek. Tetap apa adanya, tetap dengan bahasa memek,” katanya.

Rupanya, bukan hanya masyarakat Aceh yang ketagihan Memek. Salah satu chef terkenal di Indonesia yaitu, Chef Renatta Moeloek, beberapa waktu lalu juga mengatakan keinginannya untuk mencicipi makanan khas Kabupaten Simeulu ini. 

Melalui akun Twitter nya, Chef Renatta mengugah Foto yang memperlihatkan tampilan memek. Hal ini pun menjadi heboh di pemberitaan media.  

- Advertisement -

Berita Terkait