Femini.id – Batik telah diakui sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi oleh UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan, maka dari itu, perempuan yang jumlahnya hampir setengah dari populasi Indonesia memegang peran penting dalam melestarikan kebudayaan batik.
“Busana nasional Batik adalah kekuatan kita dalam membangun kebudayaan bangsa dan memuliakan jati diri bangsa,” kata Bintang.
Untuk itu, pihaknya mengajak para perempuan Indonesia, untuk terus berkarya dan berekspresi dalam meningkatkan potensi batik.
“Bukan hanya dalam subsektor fashion, tetapi diharapkan dapat muncul potensi lain seperti destinasi wisata budaya, karena tiap daerah memiliki batik ciri khasnya masing-masing,” jelasnya.