Login

Populer

Tembakau Membunuh Kita dan Lingkungan

Femini – Laporan WHO menyebutkan bahwa tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun, termasuk 1,2 juta non-perokok sebagai akibat dari paparan tangan kedua. Efek tembakau pada kesehatan, serta hubungannya dengan berbagai macam penyakit, telah diketahui dengan baik. Sebagai penyebab utama penyakit jantung, tembakau menyumbang sekitar 17% dari semua kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 21% dari semua kematian akibat penyakit jantung koroner.

Tapi, dampak tembakau terhadap lingkungan tetap menjadi fakta yang kurang diketahui banyak orang. Selama beberapa dekade, industri tembakau kerap menggambarkan dirinya sebagai industri ramah lingkungan.

Nyatanya banyak bukti menunjukkan kalau tembakau membahayakan lingkungan di sepanjang siklus hidupnya – mulai dari proses penanaman, produksi, distribusi, konsumsi, hingga limbah pasca produksi olahan tembakau itu sendiri. Efeknya pada polusi udara, emisi karbon, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan sumber daya alam berharga lainnya yang terbatas.

Khusus polusi udara, secara luas diakui sebagai faktor risiko utama penyakit jantung, serta risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia. Faktanya, 25% dari semua kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 24% dari semua kematian akibat stroke disebabkan oleh polusi udara.

“Dibutuhkan komitmen dari setiap individu untuk mengakhiri epidemi tembakau dan kita bisa memulainya dari diri kita sendiri. Industri tembakau sangat menghambat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan. Selain itu, pemerintah perlu mengambil langkah serius terhadap kampanye marketing tembakau dan segala produknya untuk meningkatkan kesehatan dan melestarikan lingkungan kita,” ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin.

Dengan pemahaman lebih dalam arti dari “Tobacco is Killing Us and Our Planet”, Hari Tanpa Tembakau tahun ini mengajak masyarakat untuk memaknai arti ‘membunuh’ yang tidak hanya dari perilaku menggunakan produk tembakau seperti rokok tetapi pada hal-hal yang lebih mendasar lainnya.

“Dengan mengatakan ‘tidak’ pada produk tembakau, kita sudah mengatakan ‘tidak’ pada berbagai masalah dalam hidup kita. Jangan menyerah pada kebiasaan baik ini, karena tembakau berpotensi merusak masa kini, masa depan kita, dan juga lingkungan di sekitar kita,” tutup Esti.

- Advertisement -

Berita Terkait