Femini.id – Setelah 3 tahun tidak ada perayaan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI di Kota Banda Aceh kali ini dirayakan dengan meriah. Semarak kemerdekaan usai pandemi covid-19 ini dimeriahkan dengan penyelenggaraan pawai budaya.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama Pemerintah Kota Banda Aceh menyelenggarakan karnaval dengan mengusung tema ‘Pawai Budaya dan Karnaval Mobil Hias”
‘ yang dimulai dari Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh. Kamis, 18 Agustus 2022.
Pelepasan karnaval tersebut dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Amiruddin, pada pukul 08.29 WIB. Sedikitnya ada 83 Sekolah Dasar, 30 peserta dari Sekolah Menengah Pertama, dan 31 SMA/SMK.
Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Amiruddin, menyatakan penyelenggaraan pawai budaya dan karnaval mobil hias ini berlangsung dengan baik.
Rute pawai tersebut bermula di Lapangan Blang Padang, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jalan Simpang Jam, Meuligoe Gubernur Aceh, Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah, Simpang Kodim belok kiri menuju depan Barata, belok kanan menuju Jembatan Pante Pirak, Simpang Lima belok kiri melintas depan Kodam IM, belok kanan melewati depan Hotel Medan.
Kemudian, lurus menuju Jalan Ahmad Yani melewati Jembatan Peunayong, belok kiri lurus melewati Penjara Lama, Jalan Tentara Pelajar lurus menuju Jalan KH Ahmad Dahlan dengan melawan arus, belok kiri menuju Jalan Imam Bonjol, belok kanan melewati samping Rumah Wakil Walikota, dan finish di Tribun Utama Lapangan Blang Padang.
Sementara, menurut amatan medcom pelaksanaan pawai ini disambut antusias oleh para peserta. Dengan kepiawaiannya, para peserta mengubah pakaian formal tersebut menjadi gaun indah yang cocok dengan tema tiap sekolahnya.
Selain menggunakan pakaian adat Aceh dan pakaian adat modifikasi, kegiatan pawai tersebut juga menampilkan atraksi marcingband dari beberapa sekolah yang ada di Banda Aceh.
Salah seorang peserta festival budaya, Silba dari sekolah Labscool, mengatakan ia turut senang menghadiri featival budaya tersebut, katanya meski dalam kegiatan tersebut akan menghasilkan rasa lelah akibat pakaian yang ia pakai, namun ia tetap antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
“Alhamdulillah acara seperti ini sudah ada lagi di Banda Aceh, walaupun cape sih harus pakai baju dengan bobot 10 kg,” kata Silva.
Ia mengharapkan, kegiatan seperti ini akan selalu ada setiap tahunnya sehingga dalam merayakan HUT RI pawai ini menjadi momentum untuk mengenalkan budaya kepada masyarakat Aceh.
Disisi lain, dalam kegiatan pawai ini masyarakat juga sangat antusias menyaksikan penampilan dari peserta. Lautan penontot terlihat dari garis start hingga tempat perputaran terakhir pelaksanaan pawai.