Femini.id – Penggunaan plastik yang berlebihan akan berdampak pada pencemaran lingkungan secara berkepanjangan, serta menimbulkan serpihan mikro plastik yang akan mengganggu kehidupan manusia.
“Plastik yang tidak akan ditangani akan menghasilkan mikro plastik yang akan membahayakan kehidupan, sebab dapat dimakan oleh ikan, bahkan manusia sampai ke janin,” kata Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Ayu Candra Febiola Nazuar, Selasa, 18 Oktober 2022.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat Aceh khususnya warga Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Sebab, plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami,” ujarnya.
Ajakan itu disampaikan Ayu dalam Sosialisasi Pengolahan dan Penggunaan Pupuk Organik di Gampong Nusa, Kabupaten Aceh Besar.
“Plastik adalah salah satu faktor masalah lingkungan serius yang harus ditekankan penggunaan, dapat dimulai dengan menggunakan produk atau kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan dapat menggantikan penggunaan plastik sekali, dengan harapan dapat mengurangi polusi limbah plastik di Aceh” ungkap Ayu.
Selain mengurangi sampah plastik, Ayu juga memikirkan untuk memilah sampah organik dan non-organik. Sampah organik adalah sampah rumah tangga berupa sisa makanan seperti sayuran atau buah-buahan, bumbu dapur yang sudah tidak terpakai lagi menguasai yang rontok. Sedangkan sampah non-organik adalah sampah yang tidak dapat membusuk, seperti plastik, styrofoam, dan besi.
“Sampah rumah tangga organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Selain dapat menjadi pupuk kompos, hal itu juga akan menjadi solusi untuk mengurangi limbah rumah tangga,” jelasnya.