“Masyarakat yang menerima pembiayaan tersebut nantinya juga akan diberikan pendampingan oleh OJK, agar usaha yang dijalankan dapat terus berkembang,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoriatas Jasa Keuangan RI, Wimboh Santoso, Sabtu, 9 April 2022.

Wimboh mengatakan, pendirian BWM tersebut merupakan komitmen besar OJK bersama Pemerintah untuk terus memperluas penyediaan akses keuangan kepada masyarakat.

“Khususnya bagi masyarakat menengah dan kecil, dengan menyediakan akses permodalan atau pembiayaan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal,” ujarnya.

Wimboh menambahkan, hingga saat ini, sudah ada sebanyak 62 BWM berdiri dan tersebar di 20 provinsi di seluruh Indonesia. Kehadirannya telah dirasakan manfaatnya oleh 55 ribu nasabah dengan akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp89 miliar.

“Keberadaan BWM yang terus tumbuh dan berkembang akan dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat sehingga akan mendorong kesejahteraan dan mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.

Sementara itu, BWM Babul Maghfirah yang didirikan di Provinsi Aceh pada 2 Agustus 2019, telah menyalurkan Rp739,7 juta pembiayaan kumulatif kepada 437 nasabahnya yang digunakan untuk berbagai kegiatan usaha produktif.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengharapkan, dengan hadirnya lembaga keuangan tersebut dapat memudahkan akses pembiayaan bagi masyarakat kecil yang selama ini sulit mendapatkan pembiayaan untuk usahanya dari bank besar.

“Saya yakin lembaga keuangan ini sudah matang konsepnya dan sudah ada di banyak daerah lainnya,” kata Nova.

Nova menuturkan, kehadiran Bank Wakaf Mikro di Kabupaten Aceh Besar itu bukan kali pertama dan terakhir di Aceh. Ia berharap bank tersebut dapat terus berkembang dan menyebar di berbagai wilayah lainnya di Provinsi Aceh.