Femini.id – Pemberdayaan ekonomi perempuan membutuhkan sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan untuk menjawab tantangan dan peluang bagi perempuan untuk berdaya, salah satunya melalui program ANJANI.
“Kami mengapresiasi dan mendukung penuh program ANJANI yang telah dilaksanakan secara konsisten oleh P&G Indonesia, dalam mendukung kesetaraan gender terutama di dalam dunia usaha,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, Rabu, 10 Mei 2023.
Menteri PPPA menyampaikan program pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilaksanakan oleh dunia usaha turut memberikan peluang baru bagi wirausaha perempuan untuk mengembangkan bisnisnya dan diharapkan dapat terus berlanjut.
“Dalam kesempatan yang baik ini, kami mengharapkan P&G Indonesia untuk terus berkomitmen mendukung kesetaraan gender di perusahaan melalui program-programnya,” ujarnya.
Pihaknya berharap program yang diinisiasi oleh P&G Indonesia ini juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan lain dalam memberdayakan perempuan wirausaha.
Menteri PPPA menambahkan KemenPPPA senantiasa membuka peluang untuk bersinergi melalui program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di desa/kelurahan maupun di kelurahan dengan dunia usaha. Sinergi tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia secara lebih masif.
Sementara itu, Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny N. Rosalin menyampaikan potensi perempuan dalam bidang ekonomi di berbagai sektor-sektor usaha yang diminati diantaranya fashion, kriya dan kuliner. Wirausaha perempuan dapat mendukung peningkatan ekonomi keluarga, yang kemudian berdampak pada masyarakat, dan juga turut mendorong perekonomian nasional sehingga perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha.
“Perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya, memberikan nutrisi dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Kesejahteraan keluarga juga turut meminimalisir terjadinya kekerasan, praktek-praktek eksploitasi anak dan perkawinan anak yang lekat dengan masalah kemiskinan. Dalam jangka panjang, berdayanya seorang perempuan akan meningkatkan pembangunan berkelanjutan,” tutup Lenny.