“Menghadapi persaingan global yang kompetitif, saat ini OJK sudah mempersiapkan agar semua bank segera memiliki platform digital. Jadi, itu yang kita harapakan, agar efisien operasional perbankan kita dan lebih aman,” kata Wimboh, Sabtu, 9 April 2022.
Namun, pihaknya juga mengakui, transformasi digital tersebut juga memiliki implikasinya. Di antaranya, menjamurnya pinjaman online serta kejahatan cyber lainnya.
“Inilah yang menjadi perhatian kita sehingga literasi dan edukasi menjadi penting. Bukan saja tugas OJK, tapi tugas kita semua seperti universitas. Di mulai dengan bersama-sama program literasi di lingkungan kampus dan kaitannya dengan produk digital,” ujarnya.
Wimboh mengungkapkan, pandemi yang terjadi di Indonesia saat ini menuntut semua pihak untuk mampu bertindak cepat. Termasuk pemerintah yang harus segera mengambil kebijakan strategis.
“Sebab pandemi ini benar-benar kondisi yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Kondisi pandemi sekarang ini turut mempengaruhi percepatan transformasi digital dalam dunia perbankan di Indonesia,” jelasnya.