Populer

Nasib PRT Masih di Posisi Marjinal

Pekerja rumah tangga (PRT) merupakan salah satu pekerjaan tertua dan terbesar jumlahnya di dunia maupun di Indonesia.

Femini.id – Berdasarkan survei Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Universitas Indonesia tahun 2015, jumlah PRT di Indonesia sekitar 4,2 juta orang. Mayoritas PRT di Indonesia diampu oleh perempuan. Namun, hingga memperingati Hari PRT Internasional yang jatuh pada tanggal 16 Februari 2021, nasib PRT masih di posisi marjinal.

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI sekaligus Ketua Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) Willy Aditya, mengatakan para PRT masih bekerja dengan upah di bawah standar kelayakan.

“Mereka tidak mendapat jaminan perlindungan ketenagakerjaan dan kesehatan, hak libur/cuti, serta rentan berbagai kekerasan,” kat Willy, Jumat, 27 Januari 2023.

Bahkan, kasus kekerasan dan perbudakan terhadap PRT terus bertambah. JALA PRT mencatat dalam tiga tahun sejak 2018 hingga 2020 terjadi 1.743 berbagai kasus kekerasan terhadap PRT.

“Sebanyak 62 persen adalah multi kasus dari kekerasan psikis, fisik, ekonomi dan perdagangan orang,” ujarnya.

Selain itu, selama masa krisis pandemi covid-19, PRT sebagai warga negara dan pekerja juga luput dari perhatian dan subsidi pemerintah. Sebanyak 82 persen PRT hingga kini tidak bisa mengakses jaminan sosial sebagai aspek dasar dalam kebutuhan hidup.

“Bahkan sejumlah PRT kini terancam hidupnya dalam krisis pangan dan papan,” jelasnya.

- Advertisement -

Berita Terkait