Femini.id – Leuser Festival merupakan salah satu kampanye kreatif atau penerapan kesadaran terhadap masyarakat mengenai lingkungan dan satwa liar di kawasan ekosistem leuser dengan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya. Lomba mural ini menjadi ajang edukasi untuk mendekatkan masyarakat kepada Leuser, melalui karya seni mural.
Sejak pagi tadi, tim pemural telah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba yang bertempat di Simpang Jambo Tape hingga Simpang Mesra, Banda Aceh. Sabtu, 24/09.
Mereka merupakan peserta Lomba Mural, yakni satu dari serangkaian perhelatan Leuser Festival yang diinisiasi oleh Yayasan HAkA, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, serta kolaborator lainnya.
Peserta yang tergabung dalam lomba mural ini berasal dari kalangan umum dan mahasiswa yang ada di Aceh. Setiap tim terdiri dari dua orang pemural dan masing-masing tim bertugas untuk memural pada satu halte, dengan tema “Konservasi Keanekaragaman Hayati di Kawasan Ekosistem Leuser.”
Kegiatan lomba Mural ini juga telah mendapatkan persetujuan dan izin pelaksanaan kegiatan dari Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh.
Raja Mulkan, selaku penanggung jawab Mural, mengatakan, “halte merupakan salah satu fasilitas yang erat kaitannya dengan hiruk pikuk masyarakat Banda Aceh, sehingga dinding halte dinilai strategis dan berpotensi tinggi untuk dilihat masyarakat.”
“Pemilihan lokasi ini bertujuan agar mural yang dibuat teman-teman berpotensi untuk sesering mungkin dilihat oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dan mengingat sedikit banyaknya mengenai rupa Leuser yang ada di Aceh melalui karya seni ini”, ucap Raja.