Populer

Melihat Pemantauan Terumbu Karang untuk Konservasi Bawah Laut Aceh Besar

Aceh Besar: Ocean Diving Club (ODC) Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan pelatihan pengambilan data ekosistem terumbu karang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya dalam pemantauan dan konservasi ekosistem bawah laut.

Dosen Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan Perikanan (FKP) USK, Maria Ulfah, mengatakan hari pertama pelatihan diisi dengan materi pengenalan metodologi serta identifikasi terumbu karang dan ikan karang di ruang kelas.

“Peserta diajarkan dasar-dasar pengumpulan data sebelum terjun ke lapangan,” kata Maria kepada Femini.id, Rabu, 21 Mei 2025.

Field trip praktik langsung pengambilan data di wilayah konservasi di laut Benteng Inong Balee, Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Kemudian, lanjut Maria, peserta melakukan field trip untuk praktik langsung pengambilan data di wilayah konservasi di laut Benteng Inong Balee, Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

“Mereka mengidentifikasi jenis-jenis karang dan ikan yang ditemukan di lokasi survei, sebagai bagian dari pembelajaran lapangan,” ujarnya.

Selanjutnya analisis data, peserta memasukkan data hasil survei ke dalam excel dan menghitung persentase tutupan karang serta kelimpahan ikan. Proses ini penting untuk memahami kondisi ekosistem terumbu karang.

“Peserta kembali ke lapangan untuk memantapkan teknik survei. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai semester yang tergabung dalam ODC serta dua perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh,” ucap Maria.

Menurut Maria, pelatihan ini tidak hanya memberikan sertifikasi selam bagi mahasiswa yang tergabung dalam ODC, tetapi juga membekali peserta dengan soft skill dalam pemantauan ekosistem bawah laut. “Agar nantinya mereka bisa terlibat langsung dalam survei terumbu karang di Aceh atau daerah lain,” jelasnya.

Dosen pendamping dan mentor ahli karang serta ikan karang turut mendampingi mahasiswa selama pelatihan. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung kebijakan konservasi melalui data yang dihasilkan, sekaligus memperkuat peran USK dalam penelitian ekosistem pesisir dan laut.

“Harapannya, USK kedepan memiliki tim survei mandiri sehingga tidak perlu bergantung pada tenaga dari luar untuk kegiatan serupa,” jelasnya.

- Advertisement -

Berita Terkait