Banda Aceh: Di balik senyum anggun dan aura kecerdasannya, Rani Salsabila Efendi menyimpan tekad besar mengubah narasi tentang Aceh melalui mahkota. Dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) ini bukan sekadar peserta biasa di Puteri Indonesia 2025.
Ia hadir sebagai duta yang ingin mematahkan stigma, memperkenalkan wajah baru Aceh tanah yang tak hanya punya sejarah kelam, tetapi juga generasi muda penuh prestasi dan harapan.
“Saya ingin dunia tahu, Aceh bukan hanya konflik dan tsunami. Kami punya banyak hal positif: budaya yang kaya, pemuda yang berdaya, dan perempuan-perempuan tangguh,” ujar Rani, Jumat, 4 Juli 2025.
Dari Ruang Baca ke Panggung Nasional
Perjalanan Rani menuju panggung nasional dimulai dari kecintaannya pada literasi. Sebelum namanya menghiasi billboard Puteri Indonesia, ia lebih dulu dikenal sebagai Ratu Baca Aceh sebuah gelar yang diraihnya berkat dedikasinya mempromosikan minat baca di kalangan anak muda. Tak berhenti di situ, ia juga aktif sebagai Duta Anti-Narkoba, membuktikan bahwa kecantikannya tak sekadar fisik, tetapi juga diisi dengan kepedulian sosial.
“Bagi saya, menjadi dokter dan aktivis adalah panggilan jiwa. Sama seperti ikut Puteri Indonesia—ini bukan tentang mahkota, tapi tentang seberapa besar dampak yang bisa saya bawa pulang untuk Aceh,” tuturnya.
Kecerdasan yang Memukau
Rani bukanlah finalis biasa. IQ-nya yang tinggi dan kemampuannya menguasai beberapa bahasa, termasuk Arab dan Inggris, membuatnya menonjol di antara peserta lain. Prestasinya pun mentereng: Best Delegate di International Youth Excursion Network 2025, Juara 1 Lomba Esai United Nations in Indonesia 2022, hingga Pemuda Berprestasi Aceh 2023.
“Saya percaya, kecerdasan adalah modal utama untuk membawa perubahan. Dan saya ingin membuktikan bahwa perempuan Aceh bisa unggul di bidang apa pun,” tegasnya.
Misi Besar di Balik Mahkota
Jika terpilih sebagai Puteri Indonesia, Rani berencana menggandeng berbagai pihak untuk program pemberdayaan perempuan dan pendidikan di Aceh. Ia juga ingin mempromosikan potensi pariwisata dan budaya daerah, seperti tenun khas Aceh yang ia kenakan dengan bangga di setiap penampilannya.
“Ini bukan tentang saya, tapi tentang bagaimana kita bersama-sama menulis cerita baru untuk Aceh,” ujarnya.
Kini, Rani membutuhkan dukungan masyarakat Aceh untuk membawanya ke puncak. “Ayo, dukung saya dengan vote di aplikasi RCTI+. Mari buktikan, Aceh bisa bersinar di panggung nasional!” ajaknya penuh semangat.