Femini.id – Media sosial sudah bukan barang asing lagi di kalangan masyarakat di era teknologi canggih. Di mana platform ini telah memberikan banyak kemudahan bagi setiap orang, baik itu untuk menunjukan karya, kreatifitas, bahkan untuk memasarkan bisnis mereka.

Jadi tak heran jika banyak warganet kekinian kian banyak memanfaatkan dan menggunakan berbagai aplikasi medsos seperti instagram, Youtube, twitter, dan kini hadir TikTok untuk mempopulerkan karya mereka.

Kali ini, ada satu karya lagu dari Aceh berjudul ‘Meungui’ yang tengah viral di kalangan TikTokers. Lagu berdurasi 4 menit 56 detik tersebut dibawakan oleh salah satu penyanyi asal Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, yaitu Viza Maviza.

‘Meungui’  dalam bahasa Aceh yang artinya (berhias) adalah penjabaran tentang pakaian adat linto (pengantin pria) dan dara baro (pengantin wanita) di Aceh. lagu tersebut diciptakan oleh Nazar Shah Alam vokalis Apache13 dan dinyanyikan oleh Viza Maviza salah satu talent dari Studiosa, yang di produseri oleh Nyak Intan Makeup.

Meungui sebuah lagu yang terbliang baru di dunia musik Aceh. Namun, kini cukup ikonik dan familiar di telinga masyarakat Aceh bahkan Indonesia. Sehingga lagu yang satu ini banyak digunakan dalam aplikasi TikTok saat sedang menggelar resepsi pernikahan terlebih saat pengantin wanita sedang dihias menggunakan baju adat Aceh.

Tembang lagu yang dibawakan gadis asal Bireuen tersebut bahkan sudah diputar sebanyak 409.521 kali dan disukai oleh 4,8 ribu orang di kanal YouTube.

Tak hanya itu, lagu berjudul Meungui itu sempat viral dan menjadi sound baik di instastory, reels dan status whatshapp banyak masyarakat Aceh dan luar Aceh, saat Viza Maviza diundang menjadi salah satu penyanyi untuk menghibur para tamu undangan dengan single barunya itu pada resepsi pernikahan artis ibukota Jakarta Ria Ricis dan Teuku Ryan di salah satu hotel berbintang di Banda Aceh.

Lantas, siapa sosok Viza Maviza? yuk kenalan dengan pemilik suara emas ini..

Gadis kelahiran 1 Mei 2002 asal Kabupaten Bireuen ini sudah menggemari dunia musik sejak usia belia. Bahkan ia mengawali debut karier sebagai penyanyi sejak mengenyam pendidikan kelas 5 sekolah dasar. Saat ini Viza mengaku telah menjadi talent dan bergabung dengan salah satu manajemen musik di Banda Aceh yaitu Studiosa yang didirikan oleh vokalis Apache13, Nazar Shah Alam, dan berhasil mengeluarkan tiga lagu.

“Viza gemar musik sudah mulai dari kecil pada umur masih 11 tahun. Dan sekarang sudah mengeluarkan 3 single yang pertama ‘Reuneum’ kedua ‘Paleh’ ketiga ‘Meungui’. Sebelum itu sempat keluarin album juga judulnya ‘Syakuwa’,” kata Viza Maviza kepada Femini.id, Minggu, 20 Maret 2022.

Viza mengaku, langkahya di dunia tarik suara tidak akan terhenti meski dirinya harus berbagi waktu antara kuliah dan kariernya di dunia musik. Saat ini Viza tercatat sebagai salah satu mahasiswi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, dengan jurusan Ilmu Hukum, Kekhususan Hukum Pidana.

“Alhamdulillah sejauh ini viza melangkah, belum sempat kepikir sih bahwa Viza mau berhenti didunia tarik suara, karna ini adalah salah satu hobi Viza yang paling Viza prioritaskan. Dan jika dibilang berhenti gara gara alasan kuliah atau lain, menurut Viza enggak, karna juga kembali lagi ke diri sendiri, pintar pintar atur waktu aja, jika memang bisa kehandel semua kenapa harus ambil langkah untuk berhenti gitu, yaaa otomatis kalo viza sendiri bakalan tetap lanjut,” ujarnya.

Viza menjelaskan, mengapa ia memilih dan mempopulerkan syair Aceh, untuk melestarikan kembali warisan budaya syair pendahulu melalui musik kekinian dengan genre etnik, sehingga kaum muda-mudi Aceh tidak tenggelam dan melupakan syair-syair indah Aceh.

“Karna Viza ingin mlestarikan kembali warisan budaya dengan syair Aceh yang lebih kekinian dengan genre etnik. Karena Viza lebih cocok ke gendre etnik, tapi pernah sih Viza beralih ke gendre pop dan dangdut cuma gak enak aja gitu, ga nyaman, ternyata vokal Viza tetap di gendre etnik,” tutupnya.

Berikut lirik lagu ‘Meungui’  yang kini viral di video TikTok dan YouTube:

Meungui
(Berhias)

Cok ampon teungku raja
(Jemputlah putri ini untukmu wahai pangeranku)

Nibak dho meupuduk patham
(Di kening terpasang mahkota)

Hiasan putro meukuta
(Hiasan putri mahkota)

Meupalet gleung nibak baho
(Gelang terlilit di bahu)

Nibak ok timang meuato si bungong jeumpa
(Di sanggul bertabur bunga cempaka)

Kalong bieng meuh palet bak taku
(Kalung kepiting emas hiasan leher)

Ayeum meuku bak jaro dara
(Hiasan melingkar di tangan raja)

Sungket lingka bak keuing ie meuh meusulam
(Songket bersulam emas melingkar di pinggang)

Baje itam bangsawan geucok keu tanda
(Baju hitam pertanda raja)

Gumbak linto meuato teuduk ngon ayeum
(Gumbak linto rapi tertata)

Teungkulok raja mideun meubalot ija
(Teungkulok raja berabalut kain)

Bak tampok siwah meuku ngon ija kuneng
(Di tampuk siwah linto berbalut kain kuning)

Tanda lazem sidroe panglima
(Lazimnya seorang panglima)

Raja gagah putro ceudah padu pandang
(Raja gagah putri cantik padu)

That sipadan that timang sijudo dua
(Serasi dan seimbang terlihat)

Lagak meungui meuneungui meuble hiasan
(Cantik hiasan dandanan dan berkilauan)

Ka meunan reusam Aceh mulia
(Demikianlah reusam Aceh Mulia)