Femini.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie menyatakan segera meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi polio serta prilaku hidup bersih dan sehat, imbas ditemkannya satu kasus polio di wilayah tersebut.
“Kita segera akan meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi rutin dan perilaku hidup bersih sehat, terutama perilaku buang air besar (BAB) di jamban,” kata Pj. Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, Selasa, 22 November 2022.
Wahyudi mengatakan, akan melibatkan seluruh pihak mulai dari pimpinan daerah beserta satuan kerja pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok remaja, PKK, organisasi profesi, ormas, lembaga pendidikan, kader, akademisi, media massa, dan swasta.
“Hal ini dilakukan untuk mendukung pencegahan penularan virus polio,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas kesehatan (Dinkes) Pidie menyatakan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus polio, pihaknya segera melakukan respon dengan mengencarkan imunisasi polio dengan memberikan imunisasi tetes polio untuk semua anak usia 0 hingga 13 tahun agar terbentuk kekebalan terhadap polio.
“Serta penguatan sistem surveilans untuk mendeteksi cepat adanya kasus lumpuh layuh mendadak di masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr Arika Aboebakar, Sp.OG.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie menyatakan kasus polio (lumpuh layu) ditemukan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Kasus tersebut menimpa seorang anak laki-laki berinisial A yang berumur 7 tahun.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie menyatakan setelah ditemukannya kasus polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Maka Kasus tersebut dinyatakan sebagai Kasus Luar Biasa (KLB).