Femini.id – Jangan risau dan emosi. Memang sudah menjadi budaya, ketika memasuki usia 20-an, pertanyaan tentang menikah akan sering sekali kamu dengar. Ada orang-orang yang hanya sekedar ingin tahu. Tapi ada juga orang-orang yang benar peduli pada status perkawinanmu.
Maka kamu harus pandai untuk bisa menanggapi berbagai macam jenis orang beserta pertanyaan atau sindirannya.
Jika kamu ditanya, “kapan nikah?”Maka katakan saja bahwa kamu tengah mempersiapkan diri untuk menuju ke arah sana, meski belum tahu waktu yang pasti untuk melangsungkan pernikahan. Tidak mengapa, siapa tahu mereka justru mendoakan kebaikan untuk kamu.
Jika kamu ditanya, “udah ada calonnya belum?”
Maka katakan saja bahwa kamu sedang memperbaiki kualitas dirimu dari berbagai macam aspek, dan kamu yakin bahwa calon pasanganmu juga tengah melakukan hal yang sama. Sehingga kamu akan dipertemukan dengannya di waktu yang tepat dan tidak disangka-sangka.
Jika kamu ditanya, “kok belum nikah udah umur segini?”
Maka katakan saja, bahwa berdasarkan pengalaman yang kamu temui, menikah itu butuh kesiapan lahir dan batin. Tidak hanya soal uang, tapi juga soal kematangan berpikir, bertindak, dan kesiapan ilmu. Sehingga terburu-buru tanpa persiapan, bukanlah cara yang tepat untuk menikah.
Fokus saja pada dirimu sendiri. Menikah bukanlah perlombaan, meski jika disegerakan tentu akan lebih baik. Namun, jika tanpa persiapan diri yang kuat, semuanya akan sia-sia. Hanya kamu yang paling mengerti dirimu sendiri.
Jadi hanya kamu yang paling paham, apakah kamu sudah siap dan pantas untuk menikah, stau ternyata belum. Ingatlah bahwa menikah perlu karena niat yang benar. Mengesahkan pernikahan mungkin mudah saja untuk dilakukan, tapi berumah tangga adalah pekerjaan sekaligus ibadah seumur hidup. Kamu harus memastikan bahwa kamu siap melalui semua itu.