Femini – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menyatakan hingga saat ini potensi perempuan di Indonesia masih banyak terhambat, terpendam dan bahkan ada yang termarjinalkan karena pengaruh budaya patriarki yang masih mengakar kuat di sebagian besar masyarakat.
“Kesetaraan gender harus dimulai dari keluarga. Harus diakui, berbagai pemikiran dan konstruksi sosial yang kurang tepat, khususnya bagi perempuan, masih banyak terjadi di masyarakat akibat budaya patriarki,” kata Bintang, Selasa,12 Juli 2022.
Bintang mengatakan, hal tersebut menyebabkan perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan. Kondisi bias gender tersebut membawa perempuan pada berbagai permasalahan seperti stigmatisasi, stereotype, marginalisasi, bahkan kekerasan berbasis gender.
“Hal-hal inilah yang menghambat perempuan untuk bisa memaksimalkan kemampuan diri mereka,” ujarnya.
Menurutnya, posisi perempuan masih belum setara untuk terlibat dalam penentuan kebijakan pembangunan, keterlibatan dalam ranah publik, sulit mendapatkan akses finansial dan tidak sepenuhnya dianggap sebagai penerima manfaat pembangunan.
“Berbagai data dan indeks pun masih menunjukkan adanya ketimpangan antara perempuan dan laki-laki,” jelasnya.