Femini.id – 1. Terlalu banyak habisin waktu di Media Sosial
Katanya pengen sukses, tapi jam scrolling sosmed lebih tinggi daripada belajar dan berusaha. Scrolling juga cuma buat liat ciwi-ciwi cantik doang, liat konten-konten yang tidak membangun. Kapan produktifnya? Kapan berkaryanya?
2. Ngefollow akun-akun toxic
Sudah tau konten-kontennya damage banget, tapi masih difollow, yang berita gosip, yang bicaranya kasar, yang berita-berita rumah tangga atau artis. Main sosmed tidak ada salahnya, tapi siapa yang kamu follow juga menentukan kualitas dirimu lho!
3. Suka nyalah-nyalahin keadaan dan orang lain
Setiap hal yang terjadi dalam hidup, pasti selalu mencari kambing hitam, selalu mencari siapa yang bisa disalahkan. Bukannya evaluasi dan memperbaiki. Terlebih suka menyalahkan pemerintah atas apa yang terjadi di hidupnya.
4. Tidak membuat goal dan plan
Hidup tanpa membuat goal dan perencanaan, sama saja dengan hidup tanpa arah yang jelas. Hasil yang kamu nikmati sekarang disebabkan oleh kelalaian dalam membuat perencanaan.
5. Perfeksionis
Gara-gara sifat perfeksionis inilah, apa yang harusnya sudah kamu dapati bertahun-tahun lalu selalu terhenti, akhirnya kamu gak pernah mulai-mulai. Semua pekerjaan jadi tertunda.
6. Tidak berani ambil resiko
Tidak ada hasil tanpa sebuah keputusan besar, tapi sayangnya kebanyakan kamu tidak berani ambil resiko, kamu cenderung main aman.
7. Selalu menolak kesempatan
Sering menolak kesempatan ketika diberi kepercayaan atau tanggung jawab kecil, karna merasa tidak layak, insecure, dan tidak sempurna. Padahal semua kesempatan besar datang dari keberhasilan-keberhasilan kecil.
8. Menganggap belajar itu tidak penting
Banyak anak muda menganggap bahwa belajar itu ketika sudah selesai dari bangku sekolah. Padahal belajar itu harusnya setiap hari. Belajar itu tidak mengenal batasan umur. Ingat kata Opa Warreb: “The more you learn, the more you earn.”
9. Tidak investasi
Pengen sukses, tapi tidak pernah nabung, tidak atur keuangan dengan baik dan tidak berinvestasi. Yang namanya kaya dalam semalam itu tidak ada, jadi penting banget buat belajar investasi.
10. Pengen hasil instan
Gara-gara pengen kaya instan dan cepat, banyak orang tergiur dengan cara instan jadi kaya, makanya ikutan ramai-ramai ivestasi bodong. Padahal sudah ada “panutannya” dan bahkan banyak korban.