Populer

KemenPPPA Fasilitasi Dialog Forum Anak Dengan Pelajar New York

Femini.id – Kementerian Pemberdaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyelenggarakan Dialog Forum Anak Nasional (FAN) dengan asosiasi pelajar Indonesia di New York, Amerika Serikat, Permias New York City (NYC), untuk mendiskusikan terkait situasi ataupun isu – isu anak di New York dan Indonesia, yang dapat menjadi ilmu dan inspirasi baru dalam program dan kegiatan Forum Anak di Indonesia.

Dialog ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri PPPA dengan Permias NYC yang sebelumnya dilakukan dalam kunjungannya menghadiri Sidang the Commission on the Status of Women (CSW) ke – 67 di New York, Amerika Serikat.

“Melalui dialog ini, diharapkan akan menjadi ilmu serta inspirasi baru bagi Forum Anak, dalam program dan kegiatannya sebagai Pelopor dan Pelapor (2P) dalam pemenuhan hak – hak anak, serta sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat khususnya bagi anak melalui Forum Anak sebagai perwujudan pemenuhan hak Partisipasi Anak dalam Pembangunan,” ujar Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani, Kamis, 6 April 2023.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, turut mengungkapkan harapannya agar Permias NYC juga dapat berkontribusi terhadap kondisi anak – anak Indonesia yang ada Amerika Serikat, memberikan sosialisasi, serta mendampingi apabila ada persoalan yang perlu ditindaklanjuti untuk dapat menghubungi KemenPPPA. Kemudian, dapat melakukan penanganan pertama, untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan otoritas setempat.

Pada kesempatan ini, para peserta menunjukkan antusiasmenya untuk mengetahui lebih dalam khususnya mengenai kehidupan dan pendidikan bagi pelajar Indonesia di Amerika Serikat. Misalnya saja, Syafri dari Malfora FAN, yang bertanya mengenai pelajar Indonesia yang mengambil private school atau public school, serta implementasi kebijakan pendidikan. Selain itu, ada Muhammad Aqsha Dewantoro, Ketua FAN periode 2021 – 2023, yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai kebijakan perlindungan pelajar berkenaan dengan isu kriminalitas, khususnya penembakan di Amerika Serikat, juga mengenai adaptasi dengan perbedaan kultur antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Isu lainnya yang juga bergulir dalam diskusi ini, yaitu terkait bagaimana suara anak Indonesia dapat lebih didengarkan, sebagai salah satu perwujudan dari hak partisipasi anak. President BEM SIPA Columbia University, Deris Nagara, mengatakan bahwa agar suara anak dapat lebih didengar, anak juga perlu didukung oleh generasi sebelumnya yang lebih senior, termasuk pemerintah, serta adanya peran multistakeholder untuk membantu mengangkat suara anak ke publik. Hal ini yang juga dilakukan di Amerika Serikut, yaitu dengan melakukan 3 (tiga) hal, diantaranya intergenerational approachmultistakeholder approach, dan strategic partnership.

“Meningkatkan suara dari civil society dan juga orang-orang yang under representatif, termasuk anak, bisa dengan cara strategic partnership dari intergenerational. Jadi itu salah satu yang menjadi rekomendasi, yaitu untuk meningkatkan intergenerational antara Generasi Y, orangtuanya, dan anak-anak yang Gen Z untuk bisa saling menjadi endorser. Kemudian pemerintah bisa membantu kalangan-kalangan yang memang resisten terhadap hal ini, dengan dibantu oleh stakeholder lainnya. Ini yang dilakukan di Amerika Serikat. Forum Anak untuk maju di depan publik itu dibelakangnya perlu dibantu oleh orangtuanya atau generasi yang lebih senior, juga pemerintah yang support 100% dengan dibantu oleh peran dari multistakeholder. Sekarang juga sudah banyak sosial media seperti TikTok dan Instagram, yang bisa menjadi spotlight anak-anak untuk raising voice dengan save place, dan hal tersebut bisa meningkatkan kapasitas bagi anak untuk mengekspresikan pendapatnya,” ujar Deris.

Sementara itu, berbagai isu lainnya bergulir dalam dialog ini, seperti bagaimana penjangkauan dari Forum Anak Nasional ke Forum Anak Daerah, pentingnya mentoring untuk saling berbagi ilmu, layanan perlindungan anak dan perempuan di Amerika Serikat, isu perkawinan anak, pentingnya literasi, training pencegahan kekerasan seksual, hingga kultur budaya. Lebih lanjut, KemenPPPA akan melakukan kerjasama dan melibatkan kembali Permias NYC di project selanjutnya bersama Forum Anak, dan juga terkait dengan penyusunan Suara Anak Indonesia.

- Advertisement -

Berita Terkait