Femini.id – 1. Ngomongin kesalahan anak di hari itu
Membicarakan kesalahan anak yang sudah lalu bisa menyudutkan anak dan mengafirmasi bahwa sifatnya memang seperti itu. Jika mau membahas dengan pasangan, cari waktu tersendiri saat tidak bersama anak ya.
2. Membahas kondisi fisik orang lain
Membahas fisik orang (apalagi yang menyudutkan) dapat membuat anak berpikir, kalau citra diri utama seseorang dilihat dari fisiknya. Kita bisa mendeskripsikan orang dari karakter positif, misal “Tante A tetap ramah ya.”
3. Mengkritik pasangan tanpa solusi
Boleh berbeda pendapat, memberi masukan atau kritik sehat, tapi tunjukkan cara penyampaian yang baik, dan sertai dengan solusi. Misal, tunjukkan cara kita berbaikan, saling sepakat dan mencari solusi dari suatu masalah.
4. Berkata kasar atau bicara buruk tentang apapun
Anak bisa mengira, berkata kasar atau bicara buruk untuk meluapkan emosi kita itu hal yang normal. Sebaiknya kita belajar mengendalikan emosi dan perkataan kita, terutama saat bersama si Kecil.
Otak anak ibarat spons yang mudah menyerap apapun di sekitarnya. Mereka bukan anak kecil yang “gak tau apa-apa”.
Apa kita belajar memberi contoh baik, agar anak terbiasa bersikap dan berkata baik? Atau sebaliknya, bersikap dan bicara semau kita, dan membiarkan anak mencontoh dari demikian?
Ingat, orang tua, punya andil besar untuk menentukan apa yang anak pelajari. Let’s be wise parents!