Femini – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana atau Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) melakukan Perjanjian Kerjasama Sama (PKS) dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan.
Wakil Rektor IV USK, Taufiq Saidi, mengatakan kerjasama yang dimaksud adalah penyusunan dokumen kajian dan peta resiko bencana.
“Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Banjir Aceh Selatan yang akan dibuat ini adalah sepenuhnya untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat Aceh Selatan,” kata Taufiq Saidi, Sabtu, 2 Juli 2022.
Taufiq mengtakan, UPT Mitigasi Bencana/TDMRC USK sebagai suatu pusat unggulan IPTEK perguruan tinggi dalam bidang kebencanaan, yang fokus utamanya adalah sosialisasi kegiatan penelitian, pendidikan mitigasi, dan pengurangan risiko bencana di Indonesia, maupun negara-negara Asia lainnya yang rawan terhadap bencana.
Taufiq menerangkan, mitigasi bencana merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian pemangku kepentingan. Sebagai manusia, bencana memang sunnatullah yang bisa terjadi kapan saja, namun dengan adanya pengetahuan, pencegahan bisa diproteksi sejak dini. Apalagi USK, yang paska tsunami Aceh menjadi rujukan dunia dalam hal mitigasi bencana.
“Meskipun tidak dapat dihindari, namun risiko banjir dapat diminimalkan, melalui penerapan strategi manajemen dan mitigasi yang tepat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat penilaian terhadap risiko dan arahan mitigasi bencana banjir, ini merupakan prasyarat awal dalam mengadopsi strategi mitigasi,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, dirinya mengingatkan kedua belah pihak, baik itu berasal dari TDMRC USK dan BPBD Aceh Selatan harus memiliki komitmen, untuk melaksanakan perjanjian ini dengan sebaik-baiknya.