Populer

Edukasi Seks Untuk Anak: Consent Dan Menjaga Privasi Tubuh

Femini.id – Pendidikan gender perlu ditanamkan sejak dini kepada anak bersamaan dengan pendidikan tentang seksualitas. Bagaimana para orang tua mengenalkan tentang gender dan pendidikan seks pada anaknya?

Yuk, dimulai dari hal kecil atau sederhana untuk mengajarkan sikecilelindungi dan menyayangi tubuhnya sendiri. Berikut beberapa tips untuk para orang tua untuk mengeduksi seks untuk anak:

1. Ajarkan anak soal tubuhnya

Sebut dengan penamaan asli fungsinya termasuk menyebut alat kelamin (penis dan vulva) agar anak terbiasa memakai sebutan sebenarnya.

2. Perbedaan antara tubuh lai-laki dan perempuan

Berikan pemahaman bahwa tubuh tiap orang berbeda and it’s ok. Ajarkan juga bahwa kita boleh sembarangan menyentuh tubuh orang lain.

3. Ajarkan bahwa ada bagian tubuh yang bersifat privat

Berikan pemahaman kpada anak, Jadi tidak semua orang bisa melihat dan menyentuhnya. Seperti paha, bokong, dada, termasuk bibir yang mungkin terlihat tapi tidak boleh disentuk sembarangan. Tidak ada juga yang boleh meminta anak untuk melihta dan menyentuh bagian privat di tubuh orang lain.

4. Tidak ada yang boleh memotret bagian tubuh mereka

Tidak ada yang boleh memotret bagian privat mereka (anak) atau menunjujkkan foto atau video bagian privat orang lain ke anak-anak.

5. Ajarkan anak cara untuk keluar jika terjadi situasi yang tidak nyaman

Misalnya jika ada yang menyentuh bagian privat mereka, ajarkan anak untuk: berkata tidak, berteriak, menjauh, memakai kode tertentu yang disepakati bersama orang tua untuk digunakan saat mereka merasa tidak aman.

6 Beri tahu anak peraturan soal privasi tubuh ini tetap sama meskipun dengan orang yang dukenal

Karena pelaku pelecehan seksual pada anak bisa jadi orang terdekat. Ibu dan ayah mungkin menyentuh bagian privat adik, saat memandikan atau membersihkannya. Tapi di waktu lian tidak ada orang lain yang boleh menyentuhnya.

Setiap anak berbeda-beda, mungkin ada yang kesulitan bilang ‘tidak’ dan merasa kalo orang dewasa punya kendali lebih dibandingkan mereka. Untuk itu, sebagai orang tua kita bisa:
• Membiasakan penyebutan anggota tbuh dengan nama aslinya.
• Jadi safe space anak, agar anak nyaman bebagi cerita apapun, termasuk jika terjadi hal yang tidak menyenangkan.
• Belajar menghargai pilihan anak. Misalnya saat dia menolak dipeluk atau dicium kerabat jauh.
• Meyakinkan si kecil bahwa apapun yang terjadi, kita akan menemani dan mendampinginya.

Semoga tips tersebut dapat menjadi edukasi kepada anak serta podasi yang kuat dan menghindari anak-anak kita dari hal-hal yang tidak diinginkan ya para parents femini’s!

- Advertisement -

Berita Terkait