Femini.id – Tren fashion muslim setiap tahunnya terus berkembang, banyak hasil karya desainer-desainer baru yang tembus pasar Nasional dan Internasional. Melihat potensi tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Islamic Fashion Festival (IFF) 2022 guna mengangkat dan mendukung pengembangan desainer brand lokal.
“Saat ini perkembangan fashion muslim di Aceh sangat mengembirakan, hal ini tentunya menjadi angin segar untuk para pebisnis fashion lokal di Aceh sebagai daerah yang mayoritas muslim. Sudah sewajarnya fashion muslim Indonesia berkiblat di Aceh. kegiatan IFF ini menjadi penting bagi pengembangan wisata di Aceh” Kata Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin, Minggu, 27 Maret 2022.
Jamaluddin mengatakan, dengan adanya kegitan tersebut pihaknya berharap akan menemukan desainer-desainer baru yang berbakat, dan juga sebagai media mempromosikan karya desainer muda Aceh sekaligus membuka lapangan kerja baru yang nantinya akan berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat.
“Sejak 2017 hingga saat ini kita secara perlahan mulai menata dan membenahi ekosistem fashion di Aceh. Dari memberikan pelatihan modeling, mencari bibit desainer baru. Membangun kerjasama secara berjeraring dengan steakholder, dan sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil,” ujarnya.
Jamaluddin menuturkan, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang eksistensi para desainer fashion lokal, tapi juga menjadi ajang kompetisi dan unjuk kebolehan para generasi muda lainnya dalam bidang fashion model dan desain.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Aceh Diversity’ memiliki arti ‘Keberagaman Aceh’ yang dilatarbelakangi oleh gambaran ragam kebudayaan Aceh yang mencakup keragaman motif, ragam hias, nilai-nilai adat, hingga pada karakter dan gaya hidup masyarakatnya.
“Ajang tahunan ini kita adakan untuk membantu mengembangkan industri fashion di Aceh. dan IFF juga akan mengadakan virtual bazar, yang akan diselenggarakan sepanjang bulan puasa hingga menjelang lebaran,” jelasnya.