Femini.id – Swedia dan Finlandia diperkirakan akan secara resmi mengajukan keanggotaan NATO minggu ini setelah serangan Rusia di Ukraina.
Swedia dan mitra militer terdekatnya, Finlandia, sampai sekarang tetap berada di luar NATO, yang didirikan pada tahun 1949 untuk melawan Uni Soviet dalam Perang Dingin.
Swedia akan mengirim delegasi diplomat ke Türkiye untuk membahas keputusan negara Skandinavia itu untuk mengajukan keanggotaan NATO.
Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa delegasi akan mengunjungi Türkiye dan mengatakan akan dikirim ke Ankara segera untuk mengevaluasi keputusan Partai Sosial Demokrat yang mendukung bergabung dengan NATO.
Mengevaluasi reaksi Rusia terhadap aplikasi Swedia untuk keanggotaan NATO, Linde mengatakan Rusia “melanggar wilayah pertemuan kami” dan membuat kampanye disinformasi bahwa orang Swedia adalah Nazi.
Serangan siber akan ditingkatkan, katanya, seraya menambahkan akan ada pergerakan di perbatasan.
Administrasi Partai Sosial Demokrat memutuskan untuk mengajukan keanggotaan NATO. Dengan keputusan ini dan dengan dukungan partai-partai sayap kanan di parlemen, aplikasi Swedia untuk keanggotaan NATO dianggap definitif.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang bertemu dengan Linde pada pertemuan informal para Menteri Luar Negeri NATO di ibu kota Jerman, Berlin, akhir pekan lalu, mengatakan Swedia dan Finlandia secara terbuka mendukung organisasi teroris PKK/YPG.
Sebelumnya, Perdana Menteri Magdalena Andersson mengatakan ini akan menjadi keputusan terbaik untuk keamanan Swedia.
Setelah keputusan tersebut dibahas di parlemen pada hari Senin, Swedia dan Finlandia diharapkan untuk secara resmi mengajukan keanggotaan paling lambat pada hari Rabu.