Femini.id – Selepas salat zuhur, Adam dan Marzaini tampak sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak kanji rumbi yang merupakan bubur khas ramadan yang kaya akan rempah-rempah.
Dengan mengayuh sepeda mininya ia pergi berbelanja bahan-bahan yang dibutuhkan, puluhan butir kelapa pun ia bawa serta dengan menggunakan sepeda mininya itu untuk dibawa ketempat kukur.
Memasak kanji rumbi di menasah (Surau) sudah menjadi tradisi masyarakat di Desa Rhing Blang, Kecamatan Meuredu, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, sejak puluhan tahun lalu. Tradisi ini terus dirawat hingga saat ini.
Kanji rumbi merupakan salah satu menu khas berbuka puasa asal Pidie Jaya. Makanan berupa bubur ini hanya dapat ditemukan pada saat momen bulan ramadan.
Salah seorang peracik bubur kanji di Desa Rhing Blang, Adam, mengatakan, sajian bubur ini, biasanya dicampur dengan udang atau potongan daging, serta dilengkapi dengan sayur-sayuran.
“Cara meracik bubur kanji rumbi ini kita perlu mempersiapkan bahan-bahan berupa beras, daun bawang, daun pandan, cengkeh, kapulaga, kayumanis bunga cengkeh, kemudian daging atau udang, santan dan garam secukupnya,” kata Adam, Minggu, 10 April 2022.
Sementara, lanjutnya, untuk bumbu yang akan dihaluskan atau di belender terdiri dari, bawang merah, bawang putih, ketumbar bubuk, merica bubuk, jinten, jahe. Untuk taburan dapat menyiapkan bawang goreng, dan daun seledri.
“Untuk satu kuali besar biasanya kita membutuhkkan 2,5 bambu beras, dan 25 butir santan,” ujarnya.
Cara memasaknya sangat mudah yaitu, menumis rempah-rempah dan daun-daunan terlebih dahulu, setelah itu masukan bumbu halus dan daging atau udang. Kemudian masukan beras dan air.
“Setelah beras mengembang baru kita masukan santan dan masak hingga matang,” jelasnya.
Uniknya, beras yang digunakan untuk memasak kanji di desa tersebut selama 30 hari puasa ramadan merupakan hasil dari panen sawah yang diwakafkan selama ramadan setiap tahunnya.
“Bubur kanji yang sudah dimasak nantinya akan dibagikan kepada warga secara gratis, biasanya kalau uda sore banyak anak-anak mengantre sambil membawa wadah untuk mengambil bubur kanji ini,” ungkapnya.