Login

Populer

Balas Dendam Bisa Bikin Perasaan Lebih Baik, Benarkah?

Femini.id – Banyak sekali pertikaian kecil yang memercikkan api dendam. Balas dendam merupakan sebuah aksi menyakiti sekaligus merugikan orang lain yang disebabkan karena perasaan kesal ingin membalas perilaku orang tertentu. Misalnya ketika kamu merasa dikhianati seseorang, rasanya kamu ingin orang tersebut juga merasakan hal yang sama.

Mungkin sebagian orang percaya bahwa dengan balas dendam, emosi bisa terlampiaskan dan perasaan menjadi lebih baik. Faktanya, dampak balas dendam justru terjadi sebaliknya.

Para peneliti mengemukakan bahwa balas dendam merupakan bentuk perlindungan dan proses mencari keadilan untuk diri sendiri.

Cara yang dilakukan dengan membalas orang lain sebenarnya adalah bentuk dari self-destructive (merusak diri sendiri) karena membiarkan dirimu melakukan hal buruk dengan menjatuhkan orang lain. Menimbulkan efek ketidaknyamanan jangka panjang.

Balas dendam sebenarnya identik dengan usaha kamu untuk membuka kembali luka lama dan memupuk kembali emosi negatif. Sejatinya, kamu melakukan pembalasan terhadap orang lain karena kamu sendiri belum mampu mengobati rasa sakit. Ujung-ujungnya, balas dendamlah yang menjadi pilihan.

Kemarahan, penyiksaan, dominasi yang ditunjukkan kepada orang lain semata-mata karena ingin membalas perilakunya merupakan ‘tabungan’ untuk merusak diri sendiri. Balas dendam memang mudah dilakukan, tetapi dampak jangka panjangnya perlu diperhitungkan.

Balas dendam hanya akan semakin memvalidasi bahwa kualitas dirimu sama dengan orang yang telah menyakiti kamu. Kamu akan menjadi pengikut orang tersebut, padahal jarang sekali orang-orang yang menyakiti kamu ini masih mengingat perlakuannya terhadap kamu.

Balas dendam terbaik adalah dengan membuktikan kesuksesan hidup kamu dalam mengelola emosi yang ada dalam diri, bukan dengan menyakiti atau merugikan orang lain. Balas dendam yang destruktif bukan untuk jiwa-jiwa yang damai seperti jiwa kamu.

- Advertisement -

Berita Terkait