Login

Populer

Aceh Buktikan Toleransi Tak Berbatas, Tamu PON XXI Disambut Hangat di Bumi Serambi Mekkah

Femini.id – Aceh yang kerap diidentikkan dengan penerapan syariat Islam yang kental, berhasil membuktikan bahwa toleransi dan keramahan tetap menjadi nilai utama dalam masyarakatnya. Hal ini terlihat jelas selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, di mana ribuan atlet dan ofisial dari berbagai provinsi dengan beragam latar belakang budaya dan agama disambut hangat di Bumi Serambi Mekkah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Azhari, menyampaikan bahwa masyarakat Aceh sangat terbuka dan ramah dalam menerima tamu, termasuk mereka yang berasal dari non-muslim.

“Aceh dikenal dengan adat istiadat yang memuliakan tamu. Meskipun pelaksanaan syariat Islam sangat kuat, kita tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Masyarakat Aceh sangat moderat dalam menerima tamu dan menyesuaikan diri dengan perkembangan adat budaya,” kata Azhari, Kamis, 12 September 2024.

Meskipun Aceh dikenal sebagai Serambi Makkah, masyarakatnya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Ia juga menepis anggapan bahwa Aceh kurang aman bagi non-muslim.

“Ketika ada tamu yang datang ke Aceh selain muslim atau saudara-saudara non-muslim, itu tetap dihargai dan dihormati,” tegasnya.

Selama PON berlangsung, para tamu merasakan langsung keramahan masyarakat Aceh. Mulai dari akomodasi hingga arena pertandingan, semua pihak menyambut dengan tangan terbuka.

“Mungkin saudara-saudara, sebelum ke Aceh menganggap kondisi Aceh bagaimana? Tetapi dapat dilihat, setelah tiba di Aceh bagaimana kondisinya, baik di tempat-tempat penginapan, di arena pertandingan, di venue-venue PON yang telah ditetapkan, tentu masyarakat sangat terbuka, sangat ramah dan welcome,” ungkap Azhari.

Pihaknya juga menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan. Harapan masyarakat Aceh, bagi seluruh tamu yang hadir dari berbagai provinsi, baik yang muslim dan non-muslim, dari segi sikap, berpakaian, hanya menyesuaikan.

“Ada image barangkali yang seolah olah, Aceh kurang aman, tentu bapak, ibu, saudara-saudara kami dari seluruh Indonesia yang hadir di Aceh dapat melihat sendiri bagaimana tolerannya masyarakat Aceh, bagaimana sikap dan kultur budaya,” ujar Azhari.

Azhari berharap, melalui ajang olahraga ini, tali silaturahmi antar daerah semakin erat dan juga dapat saling menukar informasi, menjalin silaturahim dan berdiskusi, menyampaikan informasi-informasi dari daerah masing-masing sehingga dengan event ini dapat meningkatkan kinerja, persahabatan, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah dan juga memahami budaya di masing-masing daerah.

“Kita dari Kementerian Agama, bahkan sebelum PON sudah menyampaikan saran, pesan, melalui penyuluh dan penghulu dan juga para guru untuk menyampaikan pesan-pesan tentang ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah,” jelasnya.

- Advertisement -

Berita Terkait