Femini.id – Pengampunan sering didefiniskan sebagai keputusan yang disengaja untuk melepaskan perasaan marah, dendam, dan pembalasan terhadap seseorang yang kamu yakini telah berbuat salah kepadamu. Namun, meskipun kamu mungkin cukup bermurah hati dalam kemampuan untuk memaafkan orang lain, kamu mungkin jauh lebih keras pada diri sendiri.
Self-forgiveness atau memaafkan diri sendiri bukan berarti melepaskan diri dari kesalahan, juga bukan tanda kelemahan. Memaafkan diri sendiri atau seseorang yang bersalah kepada kita, tidak berarti bahwa kita memaklumi atau membenarkan suatu perilaku.
Memaafkan berarti kita menerima perilaku dan apa yang telah terjadi, serta bersedia untuk melewatinya dan melanjutkan hidup tanpa merenungkan peristiwa masa lalu yang tidak dapat diubah.
Inilah beberapa pendekatan terapeutik untuk memafkan diri sendiri :
1. Responsibility (Ambil Tanggung Jawab)
Memaafkan diri sendiri lebih dari sekedar melupakan masa lalu dan melanjutkan hidup. Ini tentang menerima apa yang telah terjadi dan menunjukkan belas kasih kepada diri sendiri. Menghadapi apa yang telah kita lakukan atau apa yang telah terjadi adalah langkah pertama menuju pemaafan diri. Ini juga merupakan langkah tersulit.
Jika kamu telah membuat alasan, merasionalisasi, atau membenarkan tindakanmu untuk membuatnya tampak dapat diterima, inilah saatnya untuk menghadapi dan menerima apa yang telah kamu lakukan. Dengan mengambil tanggung jawab dan menerima bahwa kamu telah melakukan tindakan yang menyakiti orang lain / diri sendiri, kamu dapat menghindari penyesalan dan rasa bersalah berlebihan.
2. Remorse (Ekspresikan Penyesalan)
Sebagai hasil dari tanggung jawab, kamu mungkin mengalami berbagai perasaan negatif, termasuk rasa bersalah dan malu. Ketika kamu telah melakukan sesuatu yang salah, itu benar-benar normal, bahkan sehat untuk merasa bersalah tentang hal itu. Perasaan bersalah dan penyesalan ini dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk perubahan perilaku yang positif.
Jika rasa bersalah menyiratkan bahwa kamu adalah orang baik yang melakukan sesuatu yang buruk dan rasa malu membuatmu melihat dirimu sebagai orang jahat, ini dapat memunculkan perasaan tidak berharga yang jika tidak diselesaikan, dapat menyebabkan kecanduan, depresi, dan agresi.
3. Restoration (Perbaiki Kerusakan Dan Pulihkan Kepercayaan)
Memperbaiki kesalahan adalah bagian penting dari pengampunan, termasuk memaafkan diri sendiri. Sama seperti kamu mungkin tidak memaafkan orang lain sampai mereka menebusnya dengan beberapa cara, memaafkan diri sendiri pun demikian.
Salah satu cara untuk melewati rasa bersalahmu adalah dengan mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahanmu. Minta maaflah jika diperlukan dan cari cara agar kamu dapat menebus kesalahan siapapun orang yang telah kamu sakiti. Tampaknya bagian dari proses ini hanya menguntungkan orang yang telah kamu sakiti, tetapi ada kelegaan untukmu juga.
4. Renewal (Fokus Pada Pembaruan)
Setiap orang membuat kesalahan dan memiliki hal-hal yang disesali. Terjerumus ke dalam perangkap ruminasi, kebencian terhadap diri sendiri, atau bahkan rasa kasihan dapat merusak dan mempersulit diri untuk mempertahankan self esteem dan motivasi diri. Memaafkan diri sendiri seringkali membutuhkan cara untuk belajar dari pengalaman dan tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik.
Untuk melakukan ini, kamu perlu memahami mengapa kamu berperilaku seperti itu dan mengapa kamu merasa bersalah. Langkah-langkah apa yang dapat kamu ambil untuk mencegah perilaku yang sama lagi di masa depan? Ya, kamu mungkin salah, tetapi itu adalah pengalaman belajar yang dapat membantumu membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
Belajarlah lebih banyak soal meningkatkan rasa berharga dalam diri, menerima dan mencintai diri sendiri ya para femini’s.